Menyusun Kerangka Tulisan
Jadi setelah menemukan ide tulisan, langkah selanjutnya untuk menyelesaikan sebuah tulisan adalah menyusun kerangka tulisan.
Salah satu masalah yang kerap ditemui ketika mulai menulis adalah kebinggungan dalam memulai menyusun paragraph pertama dalam sebuh tulisan. Dengan memiliki ide tulisan saja tidak cukup untuk mulai lanjut menulis atau untuk menyusun kalimat pertama. Untuk mengembangkan ide inilah, maka kita membutukan outline atau kerangka tulisan.
Kerangka tulisan penting karena kerangka tulisan dapat menjaga keutuhan cerita atau tulisan. Fungsi lainnya dari kerangka tuisan andalah supaya kita tidak kebinggungan untuk menulis karena membantu kita untuk menyusun sebuah tulisan. Jadi dengan membuat kerangka sederhana kita dapat tahu kita akan mulai menulis dari mana, menceritakan tentang apa, dan seterusnya hingga tulisan itu berakhir.
Tips yang dapat dilakukan untuk menyusun kerangka tulisan antara lain:
1. Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan apa yang akan dituliskan
Contoh jika kita hendak menulis tentang trotor di kota, maka kita harus mulai mengumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan trotoar itu. Misalkan, apa sebenarnya trotoar itu?, apa sebenarnya fungsi trotoar itu?, bagaimana keadaan trotoar di kota saya?, keadaan trotoar yang ideal seperti apa?, apa pendapat orang-orang tentang trotoar di kota saya?, apa pendapat saya sendiri?, apa yang saya saksikan atau pikirkan tentang keadaan trotoar tersebut?,
Pertanyaan-pertanyaan itu disusun, kemudian dipilih kira-kira pertanyaan mana yang penting untuk dimasukan kedalam sebuah tulisan.
2. Menjawab dengan singkat pertanyaan-pertanyaan tadi
Jawaban-jawaban yang diberikan atas pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak perlu banyak-banyak. Kita dapat member jawaban singkat atas pertenyaan-pertanyaan diatas.
Pertanyaan-pertanyaan itu kemudian disusun bersama jawabannya. Dari sini kita akan memutuskan berkaitan dengan alur tulisan. Kira-kira pertanyaan dan jawaban mana yang akan kita tempatkan diawal, tengah atau akhir tulisan kita. Alur atau urutan dalam sebuah tulisan itu ada banyak macamnya.
Untuk menulis sebuah alur tulisan kita dapat mengikuti beberapa refrensi berikut:
a. Alur kronologis
alur ini dapat disampaikan secara berurut. Misalkan ketika kita ingin menceritakan kegiatan menonton sebuah konser music. Kita dapat menceritakan bagaimana informasi konser itu kita dapatkan, proses membeli tiketnya, proses berdebar-debar menanti hari hanya, dan setelah hari hanya bagaimana kita berangkat untuk menonton konser tersebut, setelah itu bagaimana kondisi tempat konser, cerita bagiamana fans-fans yang sudah berkumpul, lalu bagaimana setelah konser, apa yang kita dapatkan dan rasakan setelah konser, dan lain sebagainnya.
a. Alur logis
alur logis itu sendiri ada 2 macam lagi yaitu alur khusus-umum dan alur umum khusus.
- Alur khusus umum
Alur ini adalah alur dimana kita bercerita dulu dari adegan-adegan yang khusus kemudian bergerak ke umum. Contoh: kisah seorang perawat tema besarnya adalah bagaimana pengalamannya sebagai perawat sering sekali melihat kasus kematian pasian.
bagaimana ia menggambarkan kisah sesorang yang mengantarkan ayahnya yang sakit jantung kemudia ayahnya meninggal, lalu ia menggambarkan kekalutan orang tersebut. Kemudian melebar tentang pengalaman-pengalamannya yang lain tentang kasus kematian pasiannya yang lain. Lalu renungan apa yang dapat ia ambil dari pristiwa-pristiwa tersebut. Jadi kisahnya dimulai dengan potongan-potongan kejadian-kejadian kecil lalu menuju pada kesimpulannya, yang dalam kasus ini berupa hasil renungan si perawat tadi.
- Alur umum khusus
Alur ini merupakan alur kebalikan dari alur khusus umum, dimana alur umum khusus memulai cerita dengan hal umumnya atau kesimpulannya dulu baru merembet pada hal-hal khusus atau detail pristiwanya.
Contoh khasus jika kita mengambil kisah perawat tadi maka cerita akan dimulai dari hasil renungan si perawat, lalu dilanjutkan pada berbagai pristiwa-pristiwa kematian pasien yang membentuk hasil renungan si perawat.
- Alur sebab akibat
Alur ini menceritakan sebab-sebab kemudian diarahkan pada akibat-akibatnya. Contohnya misalkan ketika menulis tentang sampah. Maka kita mulai dengan bagaimana prilaku masyarakat dalam membuang sampah, proses mengolah sampah, fasilitas-fasilitas kebersihan yang disediakan dan lain sebagainnya kemudain dilanjutkan akibat dari sebab-sebab diatas misalkan penyakit yang ditimbulkan oleh karena sampah, linkungan yang menjadi jorok dan lain sebagainya
- Alur akibat sebab
Alur ini adalah kebalikan dari alur sebab akibat. Jadi alur ini akan bercerita dahu tenting penyakit yang ditimbulkan oleh sampa, kondisi lingkungan yang jorok karena sampah kemudian dilanjutkan oleh sebab-sebabnya yaitu terkait dengan kesadaran masyarakat tentang membuang sampah, proses mengelolah sampah yang sudah dilakukan, fasilitas-fasilitas kebersihan yang tersedia, dan lain sebagainya.
Jadi dalam membuat tulisan pertama tentu menemukan ide, menentukan sudut pandang kemudian kita harus menyusun kerangka tulisan. Kerangka tulisan dapat kita mulai dengan munyusun pertanyaan, membuat jawaban singkat atas isi pertanyaan, lalu menentukan alur tulisan yang akan kita buat. Kita dapat mempertimbangkan salah satu dari alur-alur tulisan yang sudah dijelaskan diatas untuk mulai menulis.
Komentar
Posting Komentar