Pentingnya Data Dalam Membangun Bisnis
Untuk apa kita memerlukan data?
Data adalah Point of Reference atau titik acuak untuk kita mengambi sebuah kuputusan atau kesimpulan.
Salah satu alasan banyaknya drama yang terjadi dalam bisnis kita itu karena kurangnya data.
Perhatikan kedua gambar berikut:
Kedua gambar diatas menunjukan pihak-pihak yang mengklaim bahwa pandangannyalah yang benar. Untuk menyamakan pandangan-pandangan inilah kita membutuhkan Poin of Reference yaitu data.
Hal ini penting, karena dalam bisnis sebaiknya jangan ada 2 versi yang benar, putuskan mana yang terbaik --> dan sebaiknya keputusan didasarkan pada data.
Beberapa orang hanya mau benar, tidak mau memeriksa referensi yang ada.
Data = No Drama
Data akan mengurangi konflik di dalam tim, data akan mengurangi konflik atasan dan bawahan, data akan menunjukan titik acuan untuk bertindak dan sebagainnya.
Sebaiknya sebuah perusahaan dibagun, digerakan, dan keputusannya mengacu pada data. Jadi perusahaan dapat dibangun dengan prinsip jika ada data, kita mengacu pada data dan jika belum ada data yang dapat menjadi acuan, perusahaan digerakan dengan opini pengembil keputusan (pimpinn perusahaan).
Contoh Perusahaan-perusahaan yang dibangun dengan data.
1. Netflix
Mari kita lihat sejarah berdirinya perusahaan ini:
- -Reed Hasting (CEO Netflix) didenda $40 oleh Blockbuster (perusaahan pengelola film) karena telat mengembalikan kaset DVD yang dipinjam --> hal inilah yang menimbulkan ketidak puasan sehingga ia membangun Netflix
- -Tahun 1998 meluncurkan website dan memusatkan penyewaan DVD dari website --> jadi tidak menggunakan metode lama, yaitu menggunakan telpon, jadi dulu transaksi dilakukan ketika ada yang menelpon untuk menyewa DVD dan kemudian dikirim lewat pos
- -Perbedaan yang dibangun adalah Blockbusters: Ratusan kios penyewaan, sedangkan Netflix: satu kantor pengiriman --> disini Netflix melakukan optimasi karena hanya menggunakan 1 pos
- -Tahun 1999 sistem denda semakin ngeri…. (sistem denda semua jasa penyewaan film rental semakin mencekik penggunanya) --> Netflix pindah kesistem berlangganan… (hal ini dilakukan agar penggunanya terhindar dari sistem denda)
- -Sistem langganan yang dilakukan Netflix adalah pelanggan bisa sewa 3 DVD perbulan untuk 1 harga dan TIDAK ADA biaya denda meski telambat mengembalikan --> jadi langganan bulanan dengan 1x bayar
- -tahun 2000 pemasukan Blocbuster $800 juta, tapi dari BIAYA DENDA. Bukan biaya sewa. --> jadi Blocbuster hidup dari biaya denda telat bukan biaya sewa, dan Netflix tahu data ini.
- -Disaat yang sama, Netflix menyadari ada kekurangan berlangganan DVD via pos, yaitu pelaggan tidak bisa “browsing” --> jadi Blocbuster itu semacam toko indomaret yang khusus memajang video sehingga orang bisa brosing untuk menemukan DVD yang disuka, sedangkan Netflix yang menggunakan website sulit menampilkan rasa “ahanya” atau “inginnya” pada pelanggannya seperti halnya saat orang langsung megunjungi toko DVD.
- -Netflix mulai mendata perilaku pengguna…. --> Mengirim 1 DVD rekomendasi yang MUNGKIN mereka sukai, diluar DVD yang mereka sewa berdasarkan data penonton sebelumnya. --> jadi disini Netflix menebak kesukaan pelanggan berdasarkan data
- -Selanjutnya Netflix membuat algoritma, yang bisa “menebak” apa yang menarik bagi penonton berdasarkan “kelakuan” si penonton, rating, komentar, dll…. --> jadi yang sebelumnya ditebak secara manual, sekarang ditebak menggunakan tekologi pemrograman
- -Tahun 2006 Amazon meluncurkan Amazon Video (streaming) --> jadi yang pertama meluncurkan layanan video streaming bukan Netflix, namun ini menginspirasi Netflix
- -Tahun 2007 Netflix meluncurkan video streaming seperti yang kita kenal sekarang. --> disini Netflix tidak lagi menyewakan DVD namun mengubah bisnis modelnya menjadi nonton streaming --> disinilah dimulailah pengumpulan data yang semakin lengkap, Netflix mulai tahu durasi nonton kita, film apa saja yang sering ditonton, umur, jenis kelamin, dll.
- -HOUSE of CARDS adalah film pertama yang dibuat Netflix berdasarkan data film apa yang suka dinonton oleh penggunanya yang dikumpulkan sejak tahun 2011.
- -dari data yang dikumpulkan Netflix menemukan 3 poin penting yaitu orang menyukai film drama politik, disutradarai oleh David Pixer (sutradara film elien), dan aktor kevin spacey. Jadi dibuatlah film yang menyatukan ke 3 poin ini maka lahirlah House of Cards dan membuat sebuah kategori baru yang dikenal dengan web television series.
- -Netflix terus merilis film produksi mereka sendiri yang disebut dengan "Original Content" --> semua diprduksi berdasarkan data.
- -Tahun 2015 Netflix bekerjasama dengan MARVEL merilis DAREDEVIL, Film super hero pertama yang mendapatkan Emmy Awards.
- -2015 Amazon merilis Amazon Prime Video dan membuat "Original Series" (meniru Netflix), Berkompetisi langsung dengan "Original Content"nya Netflix.
- -2016, Netflix menghilangkan sejumlah besar film dari pihak ketiga untuk FOKUS ke Original Content. .Dan di tahun yang sama Netflix mendapat pendapatan tertinggi dalam sejarah perusahaan tersebut.
- -artinya Netflix masuk ke industry film dengan membawa DATA --> jadi dibanding perusahaan sejenis yang lebih besar darinya saat itu hanya focus pada pembuatan film secara konvensional, Netflix justru datang dan membuat film berdasarkan apa yang dimaui oleh penonton.
Baca Juga: Pentingnya Membuat Website Untuk Bisnis
2. Uber
Uber juga memiliki kasus yang sama seperti Netflix
- -Tahun 2008 Travis Kalanick & Garret Camp kesulitan mencari taksi di Paris. Saat itu hujan, dan koper mereka banya sedang tidak ada taksi yang mau menerima mereka.
- -Idenya muncul saat itu yaitu bagaimana orang dapat menemukan kendaraan pada waktu dan tempat yang tepat.
- 2010 mengeluarkan Algoritma yang diberi nama Surge Pricing yaitu Menentukan harga berdasarkan jarak tempuh, kecepatan, rush hour, dll.
- -2016 Merilis fitur rekomendasi tempat kunjungan, berdasarkan frekuensi pengguna saat menggunakan Uber.
- -Uber MENGETAHUI persis dimana pelanggan mereka berada, mau kemana, dan berapa biayanya.
- -Artinya Uber masuk ke industry taksi membawa data, berbeda dengan bisnis taksi konvensional.
Kesamaan Netflix dan Uber adalah bagaimana mereka memanfaatkan data sebagai dasar membuat keputusan untuk memajukan perusahaan. Netflix tidak punya kios penyewa DVD, tidak punya studio film demikian juga Uber tidak punya mobil, mereka hanya mengelola data lebih baik dari pada perusahaan sejenis.
Lalu bagaimana cara mengumpulkan data untuk bisnis kita, baca penjelasan lengkapnya disini: Jenis dan Cara Pengumpulan Data Untuk Bisnis Online
Baca juga: Langka-langkah Membangun Bisnis Online
Komentar
Posting Komentar