Bisnis Model Canvas, Panduan Dalam Membangun Bisnis

Bisnis Model Canvas, Panduan Dalam Membangun Bisnis


Diantara kita apakah ada yang mengenal tahu bulat.
Tahu bulat sebenarnya adalah sebuah usaha yang sudah ada sekitar tahun 2010-2011 (kalo tidak salah), namun jika kita bandingkan dengan kondisi saat ini dimana tahu bulat ini sedang sangat booming sekali. Muncul sebuah pertannyaan, ketika usaha ini muncul tahun 2010-2011 dan sempat hilang di tahun 2012-2014, dan dia bisa muncul lagi dan booming,

Pertanyaannya adalah:
Bagaimana caranya meningkatkan omzet penjualan tahu bulat ini?, sedangkan dulunya usaha ini sempat hilang dan bisa muncul sebagai sebuah fenomena baru?
Jawabannya sederhana dimana:
Caranya adalah dengan mengubah model bisnisnya.
Apa yang diganti?
Jawabannya yang paling kentara adalah:
Cara pendistribusian produknya yaitu:
  1. Produk yang sebelumnya didistribusikan dengan menggunakan but atau grobak sekarang menggunakan mobil.
  2. Barangnya digoreng saat ada pembeli, dimana berbeda dari sebelumnya adalah barangnya distok sedangkan saat ini barangnya akan digoreg ditempat sehingga pelanggan akan langsung mendapat tahu bulat dalam kondisi yang masih panas.
  3. Perubahan yang lain adalah dengan menambah adanya speaker yang berbunyi “Tahu Bulat Digoreng Dadakan, 500san” – yang tentu sangat mengena di alam bawah sadar seseorang sehingga menarik perhatian orang untuk mau membeli.


Jadi dengan produk yang sama namun dengan mengubah cara pendistribusiannya dan kemasan promo akan menghasilkan hasil yang berbeda. Dengan mengubah bisnis model ini bisnis tahu bulat ini mendapat feedback yang cukup positif dari pasar, sehingga meningkatkan penjualaan dan omsetnya.

     http://member.daftarsb1m.net/aff/go/mytimyes?i=4

Bisnis Model (Model Bisnis) ?
Dari uraian diatas kita sudah tahu bahwa dengan mengubah bisnis model dapat mengubah hasil dari bisnis yang dijalankan. Namun apa sebenarnya yang dimaksud dngan Bisnis Model (Model Bisnis) ?
Model Bisnis adalah penjelasa mengenai bagaimana sebuah organisasi membuat, menyalurkan,serta mendapat keuntungan dari nilai tambah / value yang diberikan.

Contohnya dapat dilihat pada gambar dibawah:

Bisnis Model Canvas ?
Setelah mengetahui apa itu Bisnis Model, sekarang apa itu Bisnis Model Canvas?

Bisnis model canvas adalah alat bantu untuk membuat dan menganalisis model bisnis. Dengan mengetahui bisnis model kita dengan jelas, kita dapat dengan mudah menggantinya, menganalisisnya atau merevisi, apakah bisnis model kita itu sudah baik atau butuh peningkatan lagi agar tetap sustain.
Contoh gampang seperti tahu bulat diatas. Jika tahu bulat secara bisnis model tidak diubah, maka bisa jadi fenomenanya tidak sebooming sekarang ini.
Jadi untuk mempermudah atau mengganti bisnis model kita saat ini, kita butuh alat bantu yang dinamakan bisnis model canvas.

Bisnis model canvas sangat berbeda dengan bisnis plan. Misalkan dalam bisnis plan kita akan mengarang indah sebanyak 50 halaman yang kemugkian besar sulit dilaksanakan, sedangkan bisnis model canvas dapat dibuat dengan visualisasi yang cukup sederhana.
Jika dalam bisnis plan kesalah dalam rencana akan menyebabkan kita harus menulis ulang sebanyak 50 halaman, dengan bisnis model canvas kita bisa menggantinya lebih cepat. Bisnis model canvas membuat entrepreneur mempunyai waktu lebih lama dalam mengeksekusi bisnisnya, tidak buang waktu dalam membuat rencana.

http://kelbion.com/member/aff/go/mytimyes?i=1

9 Blog Business Model Canvas


Bisnis Model Canvas adalah model bisnis yang terdiri dari 9 blok area aktivitas bisnis, yang memiliki tujuan memetakan strategi untuk membangun bisnis yang kuat, bisa memenangkan persaingan dan sukses dalam jangka panjang. Ke 9 blok model yang jika disatukan akan menjadi satu kesatuan bisnis ini antara lain:
1. Customers Segment
2. Value Proposition
3. Customer Relationship
4. Channel
5. Revenue Stream
6. Key Resource
7. Key Activities
8. Key Partnership
9. Cost Structure


Langkah-langkah Bisnis Model Canvas


1. Customer Segments


Contoh --> saya mengambil contoh dengan bisnis pelatihan mahasiswa untuk menjadi enterpenership
“PAIN”nya Mahasiswa yang ingin Berbisnis
  • - Ilmu seminar dan training aplikatif sangat mahal (mencari dan mengembangkan ide bisnis yang laris, menemukan modal, menemukan passion)
  • - Sulitnya menyeimbangkan aktivitas kuliah dengan bisnis.

https://goo.gl/Lvft6Z

2. Value Proposition


Value Proposition berhubungan dengan ide bisnis. Catatan: dalam merancang model bisnis kita dapat memulai dari Castomer segments atau sebaliknya dari Value Proposition

Contoh:
Menerbitkan buku “Studentpreneur Guidebook” -->  
  • -Agar mahasiswa dapat belajar tentang menjadi enterprener. Jadi jika kita membuat training tentu harganya akan mahal untuk kantong mahasiswa, jadi bagaimana caranya agar mahasiswa dapat memecahkan painnya, maka dibuatlah buku dengan harga disesuaikan dengan kantong mahasiswa.
  • -Dalam buku juga dijelaskn tentang bagaimana mahasiswa dapat memecahkan masalah painnya yang kedua, yaitu bagaimana mahasiswa dapat menyeimbangkan aktivitas kuliah dengan bisnis.

https://goo.gl/omhdVN


3. Channel


Contoh:
Channel dari buku antara lain adalah:
-Toko Buku Offline
-Toko Buku Online (bukukita.com, tokopedia, google playstore, dll)

Hosting Gratis


4. Customer Relationship


Jadi yang dimaksud disini adalah bagaimana setelah buku itu dibeli dapat membangun loyalitas customer kepada kita, jadi ketika kita punya produk lainnya ia juga akan ikut membeli.

Contoh:
Menggunakan Email Newsletter untuk menjalin comunikasi dan memberikan free online course.
  • -Mendapatkan database dapat dilakukan misalkan dengan meminta pelanggan mengunjungi alamat website kita atau alamat sosial media kita --> dari sini kita mencatat alamat emailnya
  • -Jika secara offline, alamat website atau sosial media kita dapat kita tinggalkan didalam buku yang dijual.
Misalkan dengan teks berikut:
“jika anda ingin medapatkan tips dan trik lebih lengkap tentang cara menjadi entrepreneur, silakan kirimkan alamat email ke alamat website ini…..” --> kemudian setelah mendapatkan email, kita melakukan followup dengan mengirim artikel-artikel atau tips-tips untuk meningkatkan kemampaun mahasiswa dalam menjalankan bisnis dan menjaga kuliah mereka.
Dan jika ada prodak baru, tinggal dikirim pesam promo kembali kepada database yang sudah ada.

Membangun Customer Relationship dapat dilakukan juga dengan menggunakan kartu diskon, kartu pelanggan dan lainnya.

 http://www.a2hosting.com?aid=my777

5. Revenue Stream


Contoh:
  • -Jika berbicara mengenai buku maka salah satu Revenue Stream berasal dari Royalti Penjualan Buku dan honor Bedah Buku --> ini adalah Revenue Stream yang langsung
  • -Jika costumer sudah mengenal kita dari buku yang ia baca dan saat kita mengadakan pelatian berbayar dan ia ikut didalamnnya maka ini juga termasuk Revenue Stream --> ini Revenue Stream tidak langsung

https://client.dewaweb.com/aff.php?aff=16579

6. Key Resources


Contoh:
Sumber daya utama dalam semua proses penjualan buku dan pelatihannya nanti, seperti contoh diatas:

SDM:
-Kolektor Data & Researcher
-Editor, Ilustrator
-Training Designer
-Trainer & Facilitator
-Marketing & Sales

Tools:
-Laptop & Internet

http://kelbion.com/member/aff/go/mytimyes?i=1

7. Key Activities


Contoh:
-Riset dan Pengembangan Pembelajaran
-Pembuatan Naskah Buku
-Kerjasama dengan Penerbit
-Membuat Materi Pelatihan Studentpreneur
-Pemasaran Buku & Training
-Melakukan Training for Trainer (TFT)

     http://member.daftarsb1m.net/aff/go/mytimyes?i=4

8. Key Partners


Contoh Key Partners dari contoh diatas adalah:
  • -Penerbitan Buku --> untuk menerbitkan buku untuk dijual
  • -Pers & Media --> Membantu Mempromosikan
  • -Komunitas --> Selain promosi, juga daapat membantu untuk mendistribusikan buku yang dijual

https://goo.gl/omhdVN

9. Cost Structure


Dengan menganalisa Cost Structure, kita dapat meminimalkan biaya yang tidak perlu namun tetap dapat memberikan hasil maksimal untuk pelanggan.

Hosting Gratis

Gambaran dari Bisnis Model Canvas diatas dapat dijelaskan secara sederhana melalui gambar berikut:

Contoh Bisnis Model Canvas Google:

 http://www.a2hosting.com?aid=my777

Beberapa Faktor Penggunaan Bisnis Model Canvas


• Visual Thinking :
Cara terbaik untuk menggunakan BMC adalah untuk mencetak versi berukuran poster besar dan menempelkannya ke dinding. Setelah itu, founder kemudian menggunakan sticky notes seperti post-it untuk mengisi 9 bagian. Sticky notes memungkinkan setiap orang dalam tim dapat berpartisipasi aktif.

• Iterasi dengan cepat :
“Iterasi” adalah proses di mana founder “keluar dari kantor atau labnya” dan mencoba memvalidasi idenya, kemudian kembali lagi ke kantor untuk memperbaiki model bisnis dan produknya berdasarkan feedback yang didapat dari market.
Atau dalam dunia digital feedback untuk memperbaiki market dapat diproleh dari reaksi yang didapat terhadap produk yang ditawarkan mengunakan media digital seperti website dan sosial media. Reksi yang dimaksud dapat berupa like, comen, dan share --> keputusan yang dibuat dapat berupa feedback yang diterima.


Dengan sifat ringkas dan menyeluruh dari bisnis model canvas, founder bisa dengan cepat melakukan iterasi ini.

• Dengan cepat melihat kaitan dari 9 komponen bisnis :
Bisnis Model Canvas memungkinkan entrepreneur untuk secara visual menggambarkan kaitan dari masing-masing komponen bisnis tersebut. Seringkali founder menggambar garis dan ilustrasi di poster untuk mewakili potongan-potongan teka-teki dan bagaimana mereka bekerja sama. Dengan cara ini, tim dapat menemukan hubungan dari peluang pasar dan / atau proposisi nilai yang unik.
Selanjutnya, tim kemudian dapat mendokumentasikan ide-ide baru sebagai hipotesis baru untuk menguji Bisnis Model Canvas sebagai iterasi baru.

• Memaksa tim untuk dengan ringkas menyampaikan pikirannya :
Karena informasi dicatat dengan pendek pada post-it notes, tim dipaksa untuk menjelaskan dengan tepat dan ringkas apa yang mereka mau untuk menguji atau menindaklanjuti pada iterasi berikutnya.

• Bentuk visual dari bisnis model canvas memudahkan startup untuk membaginya dengan partner, rekan kerja :
Karena bisnis model kanvas disajikan dalam bentuk poster besar dan visual, mudah untuk berbagi melalui foto atau mengambil poster dari dinding untuk bertemu dengan pihak lain yang berkepentingan.

https://client.dewaweb.com/aff.php?aff=16579

Cara Memanfaatkan Bisnis Model Canvas


1. Membangun Relasi Konsumen
Bisnis Model Canvas (BMC) penting untuk membangun relasi dengan konsumen. Karena dengan cara ini kita dapat mengambarkan dengan jelas siapa komsumen kita, produk seperti apa yang paling diinginkan, bagaimana caranya agar produk kita dapat sampai kepada mereka, cara membangun comuikasi atau relasi dan sebaginnya.
Relasi dengan konsumen penting agar konsumen kita tidak lari ke pesaing.

2. Meningkatkan Penjualan
Ketika strategi marketing kita satukan melalui BMC ini, diharapkan target penjualan tercapai. Customer Segment, Channel, Customer Relationship (3 Blok di BMC) memiliki tujuan untuk meningkatkan Penjualan

3. Menghadapi Pesaing
Hal yang tidak kalah penting, ketika BMC sudah dijalankan adalah kita akan membangun bisnis yang kokoh untuk menghadapi pesaing.

4. Memastikan Bisnis Berjalan
Seringkali kita bingung memulai dan menjalankan bisnis, di BMC ini kita memasukkan siapa-siapa saja yang nantinya akan mendukung bisnis kita berjalan. BMC ini penting untuk memetakan apa saja yang dibutuhkan agar bisnis kita tetap berjalan.

5. Mempunyai Sistem Bisnis
BMC ini adalah cara yangg efektif untuk membuat sistem bisnis, tujuannya membuat bisnis makin efektif dan bisa menghasilkan maksimal meskipun kita tidak rutin berada di bisnis kita.

https://www.freelancer.co.id/affiliates/myyesok


Demikianlah artikel kita tentang “Bisnis Model Canvas, Panduan Dalam Membangun Bisnis”, semogo apa yang disampaikan disini bermanfaat dan dapat membantu kawan-kawan untuk mengembangkan usahanya.

Komentar